Jumat, 30 Mei 2008

Partai Buruh Israel Ancam Percepat Pemilu
Kamis, 29 Mei 2008
JERUSALEM - Dugaan kasus korupsi yang melibatkan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert semakin menyeruak. Karena itu, sang perdana menteri diharapkan untuk mengundurkan diri agar penuntasan kasus dugaan korupsi pinjaman utang dari seorang pengusaha terkenal AS Morris Talansky bisa diselesaikan.

Bahkan saat ini desakan agar sang PM segera mengundurkan diri semakin kuat. Hal itu penting dilakukan jika Olmert benar-benar ingin menciptakan pemerintahan yang bersih.

Desakan-desakan mundur itu antara lain datang dari mantan Perdana Menteri Ehud Barak yang kini menjabat sebagai menteri pertahanan Israel, Ehud Barak. Dia bahkan mengancam akan menggelar pemilu jika sang perdana menteri menolak untuk mundur.

"Saya rasa perdana menteri sudah tidak fokus lagi antara dia mengurus negara dan mengurusi skandal korupsinya," tegas Barak.

Meski mendapat desakan yang kuat namun Olmert menolak untuk mengundurkan diri. Dia beranggapan semua pejabat tidak harus mengundurkan diri ketika dia tersandung sebuah masalah.

"Saya akan membuktikan jika tuduhan-tuduhan itu tidak benar. Dan semua pengakuan itu akan tertolak dengan sendirinya," papar Olmert optimistis.

Olmert tersandung kasus dugaan korupsi dalam sumbangan dana kampanye sebesar USD150 ribu dari seorang pengusaha kaya asal AS. (ahm)


Tidak ada komentar: