Selasa, 21 Juli 2009

Museum Muslim AS: Rayakan Kejayaan Intelektual Islam

Okolo Rashid di dalam museumnya yang menampilkan sejarah Islam

Okolo Rashid di dalam museumnya yang menampilkan sejarah Islam
















Mississipi, AS - Ketika salah satu pendiri museum, Okolo Rashid membantu menciptakan Internasional Museum of Muslim Culture pada bulan April 2001, ia tidak bisa memprediksikan ada berapa bagian museum akan berkembang dan berubah.

Museum itu akan merayakan ulang tahunnya yang kedelapan dengan mengadakan sebuah panel khusus di museum yang akan diramaikan oleh cendikia Muslim dan non-Muslim dari seluruh bangsa.

Acara dua-hari ini akan diselenggarakan dari jam 8:30 pagi hingga 7 malam pada 10 dan 11 Juli. Pada hari terakhir akan diadakan perjamuan penggalangan dana pada pukul 7-10 malam.


Menurut Rashid, ide datang setelah pidato Presiden Barack Obama di Kairo pada bulan Juni, di mana ia berbicara tentang keinginan untuk meningkatkan hubungan antara Amerika Serikat dan Timur Tengah.

"Kami pikir ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk mengumpulkan para pemimpin Muslim di Amerika untuk berbicara tentang bagaimana kemitraan ini akan dibangun," ujar Rashid.

"Kami merasa kami berada dalam posisi yang terbaik untuk membantu membentuk dialog semacam itu dan membantu untuk memajukan beberapa inisiatif."

Museum ini pertama kali dibuka pada April 2001, awalnya sebagai pameran rincian kontribusi Muslim Spanyol untuk Eropa.

Museum ini terletak di 201 East Pascagoula Street.

Tarif masuk sehari-hari adalah $ 13 sedangakan tiket masuk acara tersebut untuk para senior adalah $ 10 dan $ 7 untuk siswa.


Lebih dari 25.000 orang mengunjungi pameran tersebut, kata Rashid.

Museum itu dijadwalkan untuk ditutup pada bulan September 2001 tetapi serangan 9 / 11 menyebabkan rasa tertarik yang baru, katanya, dan museum tetap dibuka.

Museum telah menampilkan pameran yang disebut "Legacy of Timbuktu: Wonders of Written Word," yang menampilkan tulisan-tulisan Afrika yang hilang dari abad pertengahan.

Tulisan-tulisan yang menjadi contoh keaksaraan Afrika, kata Rashid.

Dalam pandangan Rashid, museum adalah perencanaan proyek yang akan datang untuk mengintegrasikan beberapa temuan baru di dalam program pameran sejarah di seluruh negara.

Disebut, "Proyek untuk Pendidikan Mississippi," bertujuan untuk memperkenalkan informasi, bersama dengan lokakarya pelatihan guru, di 25 negara pada 2009-2010.

Selain itu, Rashid mengatakan dia berharap bahwa sekitar setengah dari para siswa di negara mereka akan dapat mengunjungi museum tahun depan.

"Dasar misi kami adalah untuk mendidik masyarakat tentang kontribusi Islam ke masyarakat mereka dan di dalam masyarakat global," katanya.

Orang menganggap sebuah museum lebih mendidik dan menghibur. Tidak ada ketakutan akan "indoktrinasi". Hal ini membuat sebuah museum menjadi salah satu alat yang paling ampuh untuk menyampaikan pesan ke masyarakat.

“Anda tidak akan mendapatkan ribuan non-Muslim berada di sebuah Masjid. Ini adalah mengapa umat Islam perlu menyadari pentingnya museum ini”

Beberapa waktu lalu, sebuah pameran bertajuk “Sultans of Science” mengenai penemu-penemu Muslim juga dibuka, menampilkan beberapa penemuan unik seperti “pesawat pertama’ dan jam Gajah. (iol) SUMBER :SABILI.CO.ID

Tidak ada komentar: