Sabtu, 04 Oktober 2008

Soal Aceh, Ahtisaari Puji Wapres Jusuf Kalla

Soal Aceh, Ahtisaari Puji Wapres Jusuf Kalla
Saturday, 04 October 2008
ImagePENGHARGAAN PERDAMAIAN, Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) duduk bersama Mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari (kiri) mendengarkan sambutan Direktur Jenderal UNESCO Koichiro Matsuura (kanan) ketika menghadiri penyerahan penghargaan The Felix Houphouet-Boigny dari UNESCO di Paris, Prancis, Kamis (2/10) malam.

PARIS (SINDO) – Mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari memuji Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam penyelesaian konflik Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka( GAM).

Ahtisaarimengatakan,semangat dan dedikasi Kalla mendorong terciptanya perdamaian melalui memorandum of understanding (MoU) di Aceh sangat berkontribusi besar. ”Saya ungkapkan terima kasih, hanya dengan dedikasi dan keteguhan Wapres Jusuf Kalla perundingan damai Aceh bisa terwujud,” kata Ahtisaari saat menerima penghargaan The Felix Houphouet-Boignydari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Pendidikan, Budaya, dan Ilmu Pengetahuan (UNESCO) di Paris, Prancis, Kamis (2/10) waktu setempat.

Kalla hadir ke Paris memenuhi undangan untuk menghadiri penganugerahan penghargaan itu. NewsRoom Finland melaporkan, Ahtisaari meraih penghargaan atas kontribusinya sebagai mediator dalam perundinganPemerintah Indonesia dan GAM,konflik Syiah dan Sunni di Irak,serta konflik di Namibia.

Ahtisaari bersama organisasi Inisiatif Manajemen Krisis yang didirikannya berusaha membantu menyelesaikan konflik-konflik di berbagai belahan dunia. Sebelumnya, pemimpin yang pernah meraih penghargaan bergengsi itu antara lain Yasser Arafat, Jimmy Carter, Nelson Mandela, Shimon Peres, dan Yitzhak Rabin.

Penghargaan itu diberikan sejak 1989 dan dianugerahkan khusus kepada pemimpin atau orang yang memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia. Dalam sambutan,Wapres Jusuf Kalla mengatakan bahwa perdamaian dunia telah menjadi impian dan seharusnya direalisasikan untuk semua warga dunia.

”Perdamaian merupakan hak dasar manusia di dunia ini,” kata Kalla. Saat ini jutaan orang hidup dalam ketakutan dan kekerasan karena konflik. ”Jutaan anak menjadi yatim piatukarenakonflik,”katanya. Untuk itu diperlukan semangat bersama untuk menyamakan persepsi bahwa konflik merupakan sesuatu yang buruk.

”Untuk menggapai itu, kita memerlukan pemimpin yang bijaksana. Pemimpin yang memiliki kapabilitas untuk memecahkan konflik secara damai. Dari itu semua adalah mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari,”katanya.

Di akhir pidato Wapres Kalla mengatakan Indonesia tidak akan pernah melupakan peranan Martti Ahtisaari sebagai mediator perdamaian dalam konflik di Aceh yang telah berlangsung selama 30 tahun.

Selain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Pantai Gading, mantan Presiden Senegal, Menteri Luar Negeri Finlandia, Direktur Jenderal UNESCO Koichiro Matsuura,ketua tim juri yang juga mantan Menlu Amerika Serikat Dr Henry Kissinger juga memberikan pidato dalam kesempatan tersebut. (NewsRoom Finland/ andika hendra m/ant)

Tidak ada komentar: